WARNING::iChal LAGI ISENK.......

New Entri Product By Amazon

Click For the New Taste

Download Novel

GEOGRHAPY

Sabtu, 23 Januari 2010


Indonesia's variations in culture have been shaped--although not specifically determined--by centuries of complex interactions with the physical environment. Although Indonesians are now less vulnerable to the vicissitudes of nature as a result of improved technology and social programs, to some extent their social diversity has emerged from traditionally different patterns of adjustment to their physical circumstances.


Indonesia is a huge archipelagic country extending 5,120 kilometers from east to west and 1,760 kilometers from north to south. It encompasses 13,667 islands (some sources say as many as 18,000), only 6,000 of which are inhabited. There are five main islands (Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi, and Irian Jaya), two major archipelagos (Nusa Tenggara and the Maluku Islands), and sixty smaller archipelagos. Two of the islands are shared with other nations; Kalimantan (known in the colonial period as Borneo, the world's third largest island) is shared with Malaysia and Brunei, and Irian Jaya shares the island of New Guinea with Papua New Guinea. Indonesia's total land area is 1,919,317 square kilometers. Included in Indonesia's total territory is another 93,000 square kilometers of inlands seas (straits, bays, and other bodies of water). The additional surrounding sea areas bring Indonesia's generally recognized territory (land and sea) to about 5 million square kilometers. The government, however, also claims an exclusive economic zone, which brings the total to about 7.9 million square kilometers.

Geographers have conventionally grouped Sumatra, Java (and Madura), Kalimantan (formerly Borneo), and Sulawesi (formerly Celebes) in the Greater Sunda Islands. These islands, except for Sulawesi, lie on the Sunda Shelf--an extension of the Malay Peninsula and the Southeast Asian mainland. Far to the east is Irian Jaya (formerly Irian Barat or West New Guinea), which takes up the western half of the world's second largest island--New Guinea--on the Sahul Shelf. Sea depths in the Sunda and Sahul shelves average 200 meters or less. Between these two shelves lie Sulawesi, Nusa Tenggara (also known as the Lesser Sunda Islands), and the Maluku Islands (or the Moluccas), which form a second island group where the surrounding seas in some places reach 4,500 meters in depth. The term Outer Islands is used inconsistently by various writers but it is usually taken to mean those islands other than Java and Madura.

Tectonically, this region--especially Java--is highly unstable, and although the volcanic ash has resulted in fertile soils, it makes agricultural conditions unpredictable in some areas. The country has numerous mountains and some 400 volcanoes, of which approximately 100 are active. Between 1972 and 1991 alone, twentynine volcanic eruptions were recorded, mostly on Java. The most violent volcanic eruptions in modern times occurred in Indonesia. In 1815 a volcano at Gunung Tambora on the north coast of Sumbawa, Nusa Tenggara Barat Province, claimed 92,000 lives and created "the year without a summer" in various parts of the world. In 1883 Krakatau in the Sunda Strait, between Java and Sumatra, erupted and some 36,000 West Javans died from the resulting tidal wave. The sound of the explosion was reported as far away as Turkey and Japan. For almost a century following that eruption, Krakatau was quiet, until the late 1970s, when it erupted twice.

Mountains ranging between 3,000 and 3,800 meters above sea level can be found on the islands of Sumatra, Java, Bali, Lombok, Sulawesi, and Seram. The country's tallest mountains, which reach between 4,700 and 5,000 meters, are located in the Jayawijaya Mountains and the Sudirman Mountains in Irian Jaya. The highest peak, Puncak Jaya, which reaches 5,039 meters, is located in the Sudirman Mountains.

Nusa Tenggara consists of two strings of islands stretching eastward from Bali toward Irian Jaya. The inner arc of Nusa Tenggara is a continuation of the chain of mountains and volcanoes extending from Sumatra through Java, Bali, and Flores, and trailing off in the Banda Islands. The outer arc of Nusa Tenggara is a geological extension of the chain of islands west of Sumatra that includes Nias, Mentawai, and Enggano. This chain resurfaces in Nusa Tenggara in the ruggedly mountainous islands of Sumba and Timor.

The Maluku Islands (or Moluccas) are geologically among the most complex of the Indonesian islands. They are located in the northeast sector of the archipelago, bounded by the Philippines to the north, Irian Jaya to the east, and Nusa Tenggara to the south. The largest of these islands include Halmahera, Seram, and Buru, all of which rise steeply out of very deep seas. This abrupt relief pattern from sea to high mountains means that there are very few level coastal plains.

Geographers believe that the island of New Guinea, of which Irian Jaya is a part, may once have been part of the Australian continent. The breakup and tectonic action created both towering, snowcapped mountain peaks lining its central east-west spine and hot, humid alluvial plains along the coast of New Guinea. Irian Jaya's mountains range some 650 kilometers east to west, dividing the province between north and south.

CInta pria thp Wanita

Selasa, 19 Januari 2010

Sejak dulu saya tidak pernah mengaku benar-benar mengerti dengan yang namanya Cinta. Entah mengapa bagi saya masih lebih mungkin untuk memahami berjilid-jilid Texbook Kedokteran, Perbedaan Mahzab Sunni dan Syiah, Biologi Molekuler dan Jarh Wat Ta’dil ketimbang dengan yakin berkata “bahwa saya paham apa itu Cinta”

Sikap seperti ini merasuki pikiran saya bertahun-tahun dan tentu saja sambil menjalani hidup seadanya. Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dalam kehidupan yang saya lalui, saya lebih banyak belajar untuk semakin tidak mengerti Apa Itu Cinta. Hal ini membuat saya diam-diam meyakini bahwa Cinta tidak menuntut pemahaman yang Sempurna. Tulisan ini hanya menampilkan sedikit yang saya tahu atau lebih tepatnya yang saya pikir saya tahu tentang Cinta. Dari sedikit yang saya tahu, Cinta adalah eliksir campuran suka dan tidak suka. Cinta adalah refleksi dari apa yang kita rasakan dalam hubungan sesama manusia. Tulisan saya kali ini terbatas untuk Cinta yang katanya ada dalam hubungan pria dan wanita yang sedang (akan) berpacaran. (sepertinya saya agak kesulitan memilih kata-kata :mrgreen: )

.

.

Cinta Dalam Berpacaran

Terlepas dari Bagaimana keyakinan terhadap hubungan seperti ini saya akan berusaha sedikit mendeskripsikan Cinta yang katanya ada dalam hubungan kontroversial bernama Pacaran. Hubungan yang katanya sebagian orang dengan keras mengharamkannya, sebagian yang lain membolehkan dengan syarat tertentu dan kebanyakan orang sepertinya tidak peduli dengan bagaimana sebenarnya hukum hubungan semacam ini. Dimana posisi saya jelas tidak penting, tulisan saya hanyalah sebuah deskripsi bukan argumentasi. Oleh karena itu bagian ini hanya dikhususkan teruntuk mereka yang tidak ada masalah dengan yang namanya Pacaran.

Adakah Cinta dalam Pacaran? Secara Fenomenologis ada, silakan anda tanya sendiri kepada siapa saja yang berpacaran atau anda bisa membuktikan sendiri dengan mulai mencari pacar ;) . Cinta dalam hubungan ini dimulai dari sesuatu yang sederhana yaitu rasa suka. Dengan rasa suka ini maka seorang pria mulai menaruh perhatian kepada seorang wanita atau sebaliknya. Rasa seperti ini bersifat Unpredictable awalnya, akumulatif dan terus tumbuh secara progresif dengan segala faktor yang mempengaruhi baik mendorong atau menghambatnya.

Dalam membina suatu hubungan yang katanya mengandung Cinta ini maka seorang pria dan wanita belajar untuk menampilkan kemampuan terbaiknya. Kemampuan ini berbeda-beda pada tiap individu dan susah untuk dikategorisasi sehingga saya lebih suka menyebut kemampuan ini Seni. Seni Cinta dalam Berpacaran terletak pada kelihaian pria atau wanita dalam menangani kedua faktor yang mempengaruhi rasa suka

  • Faktor Yang Mendorong Rasa Suka
  • Faktor Yang Menghambat Rasa Suka

Ada banyak hal yang membuat seorang pria menyukai wanita dan seorang wanita menyukai pria. tetapi anehnya sejauh pengamatan saya, pria dan wanita punya keunikan tersendiri terhadap apa yang mereka sukai dari lawan jenisnya. Seorang Pria kebanyakan akan menyukai wanita yang ia pikir layak untuk disukai, dan dari sini pria dengan angkuhnya bersikap sok objektif dengan menyukai wanita yang cantik atau jika tidak cantik maka pria akan menyukai seorang wanita yang baik perilakunya(dalam pandangannya tentu).

Berbeda dengan pria, seorang wanita cenderung menyukai Pria yang menaruh perhatian lebih kepadanya. Bukan berarti mereka tidak memandang fisik, psikis dan dompet tipis tetapi hal itu bukanlah hal yang utama bagi mereka. Seorang wanita sangat sensitif dalam merasa, mereka biasanya selalu tahu apakah seorang pria mulai memperhatikan mereka, lebih memperhatikan mereka atau malah kurang memperhatikan mereka. Disini jelas sangat tampak keunggulan seorang wanita yang susah sekali dipahami oleh pria.

Berikut sedikit gambaran sesuatu yang mendorong rasa suka atau menghambat rasa suka dalam hubungan pria dan wanita.

.

.

Wanita Suka Diperhatikan Tetapi Tidak Suka Dibandingkan

Pria terkadang tidak mengerti Mengapa wanita menjadi begitu aneh ketika pria mulai membicarakan kepada mereka betapa bagusnya wanita lain. Walaupun wanita lain yang dibicarakan itu punya segudang kelebihan dan penampakan tetap saja seorang wanita merasakan bahwa Pria ini mulai berkurang perhatiannya dan malah lebih memperhatikan wanita lain. Apakah dengan seperti ini pria jadi tidak bisa berbicara tentang wanita lain kepada wanita yang disukainya?. Jawabannya bisa, tetapi anda Pria harus menciptakan efek bias. Ketika anda membicarakan kelebihan-kelebihan wanita lain maka akhiri dengan membicarakan kekurangan wanita tersebut yang sangat anda tidak suka atau akhiri dengan kekesalan dan rasa tidak suka anda kepada wanita tersebut walaupun dengan alasan yang tampak irasional dalam pandangan anda. Hal seperti ini biasanya akan menciptakan kesan pada wanita yang anda sukai bahwa anda tidak sedang membandingkan dirinya. Sekedar informasi bagi para Pria, wanita itu sangat pantang untuk dibanding-bandingkan dan wanita selalu merasa bahwa pria sangat tahu akan hal ini. ;)

.

Wanita Suka Diterima Tetapi Tidak Suka Ditolak Terus

Seorang Pria terkadang tidak mengerti mengapa wanita lebih suka ditolak sekali ajakannya secara langsung ketimbang berkali-kali ditolak dengan seluruh alasan yang menurut pria sangat rasional. Jika seorang wanita mengajak pria untuk jalan atau makan maka hanya ada dua pilihan untuk pria yaitu menerimanya atau menolak secara langsung tetapi harus menerima ajakan yang berikutnya. Penolakan yang beruntun walupun dengan segudang rasionalisasi tidak akan diterima oleh wanita. Mereka wanita bisa memaklumi kesibukan pria tetapi tidak bisa memaklumi ketidaksungguhan pria. Penolakan pertama, pria sibuk bisa dimaklumi tetapi selanjutnya yang dinilai wanita dari pria adalah kesungguhan. Wanita ingin agar pria merasa bahwa penolakan itu telah mengecewakan sang wanita dan wanita ingin agar pria dengan rasa bersalah ini menunjukkan kesungguhannya untuk menanggapi ajakan selanjutnya. Kesungguhan ini adalah salah satu bentuk perhatian yang dirasakan wanita dan sepertinya luput dari pandangan pria. :mrgreen:

.

Wanita Lebih Suka Didengar Ketimbang Mendengar

Seorang Pria terkadang tidak mengerti bagaimana besarnya pengaruh komunikasi terhadap wanita. Wanita menilai perhatian Pria dari seberapa sering Pria mengontak mereka. Ini adalah hal yang umum bahkan bagi para pria, tetapi ada beberapa hal yang kurang dipahami pria. Ketika pria mengontak wanita(lewat sms atau telepon), pria tidak begitu memperhatikan isi dari komunikasi tersebut. Wanita lebih suka mendengar betapa besarnya diri mereka dalam pandangan pria ketimbang mendengar semua keluh kesah pria atau semua kelebihan dan kehebatan pria. Jadi wahai para pria kurangi semua keluh kesah dan narsisisme yang nggak jelas dan ubahlah sudut pandang anda dengan selalu memulai untuk mendengarkan apa masalah wanita. Wanita benar-benar merasa diperhatikan jika anda lebih tertarik dengan apa yang mereka keluhkan ketimbang dengan apa yang mereka dengar dari anda. :P

.

Wanita Tidak Suka Pria Ikutan Marah Ketika Mereka Sedang Marah

Pria terkadang tidak begitu mengerti dengan Betapa mudah marahnya seorang wanita. Wanita dan pria cenderung marah dengan setiap hal yang tidak memuaskan mereka. Bedanya wanita jika sedang marah sangat tidak suka kalau sang pria ikut-ikutan marah. Sedangkan pria selalu merasa bahwa yang berhak marah adalah yang benar dan yang salah itu adalah yang berhak dimarah. Akibatnya pria selalu memandang marah atau tidak itu dalam kacamata siapa yang benar dan siapa yang salah. Sedangkan wanita tidak begitu, bagi mereka yang benar dan yang salah itu tidak penting ketimbang apa yang mereka rasa. Wanita lebih membutuhkan marah ketika mereka benar-benar merasakannya sedangkan pria selalu berpikir siapa yang layak marah. Hal ini yang sering membuat kekacauan besar ketika ada masalah antara pria adan wanita walaupun sebenarnya masalah itu hanyalah masalah kecil. Oleh karena itu wahai pria jika anda benar-benar memperhatikan maka biarkanlah seorang wanita melampiaskan marahnya terlebih dahulu kemudian setelah ia melepaskannya barulah anda ajak untuk mencari siapa sebenarnya yang layak marah (agak lucu juga kalau ternyata selanjutnya anda pria yang sebenarnya layak marah, maka setelah bicara baik-baik siapa yang salah , anda kemudian langsung mulai marah-marah :lol: )

.

.

Kepada para Pria Daftar ini bisa anda buat lebih panjang jika anda mau, saya hanya menyampaikan intinya saja yaitu Seni Cinta ini tergantung bagaimana pria memahami apa yang disukai wanita dan tidak disukai wanita. Jadi daftar ini lebih berkesan variatif karena wanita yang anda sukai itu kan tidak sama satu dengan lainnya. Daftar saya sepenuhnya adalah apa yang saya lihat dari beberapa wanita dan yah secara metodologi memiliki cacat besar untuk digeneralisasi. he he he terus apa gunanya? :lol: saya tidak pernah bilang tulisan saya ada gunanya, oleh karena itu segala hal yang terjadi karena tulisan saya adalah di luar batas kemampuan dan tanggung jawab saya. :mrgreen:

Salam Damai

Catatan : Jangan pernah berpikir bahwa tulisan ini dibuat oleh orang yang ahli dalam urusan cinta-cintaan karena dalam aplikasinya manusia satu ini justru terkenal hancur-hancuran. Cuma bisa berteori alias banyak bicara (tidak perlu menambahkan) :twisted: