WARNING::iChal LAGI ISENK.......

New Entri Product By Amazon

Click For the New Taste

Download Novel

GEOGRHAPY

Sabtu, 23 Januari 2010


Indonesia's variations in culture have been shaped--although not specifically determined--by centuries of complex interactions with the physical environment. Although Indonesians are now less vulnerable to the vicissitudes of nature as a result of improved technology and social programs, to some extent their social diversity has emerged from traditionally different patterns of adjustment to their physical circumstances.


Indonesia is a huge archipelagic country extending 5,120 kilometers from east to west and 1,760 kilometers from north to south. It encompasses 13,667 islands (some sources say as many as 18,000), only 6,000 of which are inhabited. There are five main islands (Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi, and Irian Jaya), two major archipelagos (Nusa Tenggara and the Maluku Islands), and sixty smaller archipelagos. Two of the islands are shared with other nations; Kalimantan (known in the colonial period as Borneo, the world's third largest island) is shared with Malaysia and Brunei, and Irian Jaya shares the island of New Guinea with Papua New Guinea. Indonesia's total land area is 1,919,317 square kilometers. Included in Indonesia's total territory is another 93,000 square kilometers of inlands seas (straits, bays, and other bodies of water). The additional surrounding sea areas bring Indonesia's generally recognized territory (land and sea) to about 5 million square kilometers. The government, however, also claims an exclusive economic zone, which brings the total to about 7.9 million square kilometers.

Geographers have conventionally grouped Sumatra, Java (and Madura), Kalimantan (formerly Borneo), and Sulawesi (formerly Celebes) in the Greater Sunda Islands. These islands, except for Sulawesi, lie on the Sunda Shelf--an extension of the Malay Peninsula and the Southeast Asian mainland. Far to the east is Irian Jaya (formerly Irian Barat or West New Guinea), which takes up the western half of the world's second largest island--New Guinea--on the Sahul Shelf. Sea depths in the Sunda and Sahul shelves average 200 meters or less. Between these two shelves lie Sulawesi, Nusa Tenggara (also known as the Lesser Sunda Islands), and the Maluku Islands (or the Moluccas), which form a second island group where the surrounding seas in some places reach 4,500 meters in depth. The term Outer Islands is used inconsistently by various writers but it is usually taken to mean those islands other than Java and Madura.

Tectonically, this region--especially Java--is highly unstable, and although the volcanic ash has resulted in fertile soils, it makes agricultural conditions unpredictable in some areas. The country has numerous mountains and some 400 volcanoes, of which approximately 100 are active. Between 1972 and 1991 alone, twentynine volcanic eruptions were recorded, mostly on Java. The most violent volcanic eruptions in modern times occurred in Indonesia. In 1815 a volcano at Gunung Tambora on the north coast of Sumbawa, Nusa Tenggara Barat Province, claimed 92,000 lives and created "the year without a summer" in various parts of the world. In 1883 Krakatau in the Sunda Strait, between Java and Sumatra, erupted and some 36,000 West Javans died from the resulting tidal wave. The sound of the explosion was reported as far away as Turkey and Japan. For almost a century following that eruption, Krakatau was quiet, until the late 1970s, when it erupted twice.

Mountains ranging between 3,000 and 3,800 meters above sea level can be found on the islands of Sumatra, Java, Bali, Lombok, Sulawesi, and Seram. The country's tallest mountains, which reach between 4,700 and 5,000 meters, are located in the Jayawijaya Mountains and the Sudirman Mountains in Irian Jaya. The highest peak, Puncak Jaya, which reaches 5,039 meters, is located in the Sudirman Mountains.

Nusa Tenggara consists of two strings of islands stretching eastward from Bali toward Irian Jaya. The inner arc of Nusa Tenggara is a continuation of the chain of mountains and volcanoes extending from Sumatra through Java, Bali, and Flores, and trailing off in the Banda Islands. The outer arc of Nusa Tenggara is a geological extension of the chain of islands west of Sumatra that includes Nias, Mentawai, and Enggano. This chain resurfaces in Nusa Tenggara in the ruggedly mountainous islands of Sumba and Timor.

The Maluku Islands (or Moluccas) are geologically among the most complex of the Indonesian islands. They are located in the northeast sector of the archipelago, bounded by the Philippines to the north, Irian Jaya to the east, and Nusa Tenggara to the south. The largest of these islands include Halmahera, Seram, and Buru, all of which rise steeply out of very deep seas. This abrupt relief pattern from sea to high mountains means that there are very few level coastal plains.

Geographers believe that the island of New Guinea, of which Irian Jaya is a part, may once have been part of the Australian continent. The breakup and tectonic action created both towering, snowcapped mountain peaks lining its central east-west spine and hot, humid alluvial plains along the coast of New Guinea. Irian Jaya's mountains range some 650 kilometers east to west, dividing the province between north and south.

CInta pria thp Wanita

Selasa, 19 Januari 2010

Sejak dulu saya tidak pernah mengaku benar-benar mengerti dengan yang namanya Cinta. Entah mengapa bagi saya masih lebih mungkin untuk memahami berjilid-jilid Texbook Kedokteran, Perbedaan Mahzab Sunni dan Syiah, Biologi Molekuler dan Jarh Wat Ta’dil ketimbang dengan yakin berkata “bahwa saya paham apa itu Cinta”

Sikap seperti ini merasuki pikiran saya bertahun-tahun dan tentu saja sambil menjalani hidup seadanya. Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dalam kehidupan yang saya lalui, saya lebih banyak belajar untuk semakin tidak mengerti Apa Itu Cinta. Hal ini membuat saya diam-diam meyakini bahwa Cinta tidak menuntut pemahaman yang Sempurna. Tulisan ini hanya menampilkan sedikit yang saya tahu atau lebih tepatnya yang saya pikir saya tahu tentang Cinta. Dari sedikit yang saya tahu, Cinta adalah eliksir campuran suka dan tidak suka. Cinta adalah refleksi dari apa yang kita rasakan dalam hubungan sesama manusia. Tulisan saya kali ini terbatas untuk Cinta yang katanya ada dalam hubungan pria dan wanita yang sedang (akan) berpacaran. (sepertinya saya agak kesulitan memilih kata-kata :mrgreen: )

.

.

Cinta Dalam Berpacaran

Terlepas dari Bagaimana keyakinan terhadap hubungan seperti ini saya akan berusaha sedikit mendeskripsikan Cinta yang katanya ada dalam hubungan kontroversial bernama Pacaran. Hubungan yang katanya sebagian orang dengan keras mengharamkannya, sebagian yang lain membolehkan dengan syarat tertentu dan kebanyakan orang sepertinya tidak peduli dengan bagaimana sebenarnya hukum hubungan semacam ini. Dimana posisi saya jelas tidak penting, tulisan saya hanyalah sebuah deskripsi bukan argumentasi. Oleh karena itu bagian ini hanya dikhususkan teruntuk mereka yang tidak ada masalah dengan yang namanya Pacaran.

Adakah Cinta dalam Pacaran? Secara Fenomenologis ada, silakan anda tanya sendiri kepada siapa saja yang berpacaran atau anda bisa membuktikan sendiri dengan mulai mencari pacar ;) . Cinta dalam hubungan ini dimulai dari sesuatu yang sederhana yaitu rasa suka. Dengan rasa suka ini maka seorang pria mulai menaruh perhatian kepada seorang wanita atau sebaliknya. Rasa seperti ini bersifat Unpredictable awalnya, akumulatif dan terus tumbuh secara progresif dengan segala faktor yang mempengaruhi baik mendorong atau menghambatnya.

Dalam membina suatu hubungan yang katanya mengandung Cinta ini maka seorang pria dan wanita belajar untuk menampilkan kemampuan terbaiknya. Kemampuan ini berbeda-beda pada tiap individu dan susah untuk dikategorisasi sehingga saya lebih suka menyebut kemampuan ini Seni. Seni Cinta dalam Berpacaran terletak pada kelihaian pria atau wanita dalam menangani kedua faktor yang mempengaruhi rasa suka

  • Faktor Yang Mendorong Rasa Suka
  • Faktor Yang Menghambat Rasa Suka

Ada banyak hal yang membuat seorang pria menyukai wanita dan seorang wanita menyukai pria. tetapi anehnya sejauh pengamatan saya, pria dan wanita punya keunikan tersendiri terhadap apa yang mereka sukai dari lawan jenisnya. Seorang Pria kebanyakan akan menyukai wanita yang ia pikir layak untuk disukai, dan dari sini pria dengan angkuhnya bersikap sok objektif dengan menyukai wanita yang cantik atau jika tidak cantik maka pria akan menyukai seorang wanita yang baik perilakunya(dalam pandangannya tentu).

Berbeda dengan pria, seorang wanita cenderung menyukai Pria yang menaruh perhatian lebih kepadanya. Bukan berarti mereka tidak memandang fisik, psikis dan dompet tipis tetapi hal itu bukanlah hal yang utama bagi mereka. Seorang wanita sangat sensitif dalam merasa, mereka biasanya selalu tahu apakah seorang pria mulai memperhatikan mereka, lebih memperhatikan mereka atau malah kurang memperhatikan mereka. Disini jelas sangat tampak keunggulan seorang wanita yang susah sekali dipahami oleh pria.

Berikut sedikit gambaran sesuatu yang mendorong rasa suka atau menghambat rasa suka dalam hubungan pria dan wanita.

.

.

Wanita Suka Diperhatikan Tetapi Tidak Suka Dibandingkan

Pria terkadang tidak mengerti Mengapa wanita menjadi begitu aneh ketika pria mulai membicarakan kepada mereka betapa bagusnya wanita lain. Walaupun wanita lain yang dibicarakan itu punya segudang kelebihan dan penampakan tetap saja seorang wanita merasakan bahwa Pria ini mulai berkurang perhatiannya dan malah lebih memperhatikan wanita lain. Apakah dengan seperti ini pria jadi tidak bisa berbicara tentang wanita lain kepada wanita yang disukainya?. Jawabannya bisa, tetapi anda Pria harus menciptakan efek bias. Ketika anda membicarakan kelebihan-kelebihan wanita lain maka akhiri dengan membicarakan kekurangan wanita tersebut yang sangat anda tidak suka atau akhiri dengan kekesalan dan rasa tidak suka anda kepada wanita tersebut walaupun dengan alasan yang tampak irasional dalam pandangan anda. Hal seperti ini biasanya akan menciptakan kesan pada wanita yang anda sukai bahwa anda tidak sedang membandingkan dirinya. Sekedar informasi bagi para Pria, wanita itu sangat pantang untuk dibanding-bandingkan dan wanita selalu merasa bahwa pria sangat tahu akan hal ini. ;)

.

Wanita Suka Diterima Tetapi Tidak Suka Ditolak Terus

Seorang Pria terkadang tidak mengerti mengapa wanita lebih suka ditolak sekali ajakannya secara langsung ketimbang berkali-kali ditolak dengan seluruh alasan yang menurut pria sangat rasional. Jika seorang wanita mengajak pria untuk jalan atau makan maka hanya ada dua pilihan untuk pria yaitu menerimanya atau menolak secara langsung tetapi harus menerima ajakan yang berikutnya. Penolakan yang beruntun walupun dengan segudang rasionalisasi tidak akan diterima oleh wanita. Mereka wanita bisa memaklumi kesibukan pria tetapi tidak bisa memaklumi ketidaksungguhan pria. Penolakan pertama, pria sibuk bisa dimaklumi tetapi selanjutnya yang dinilai wanita dari pria adalah kesungguhan. Wanita ingin agar pria merasa bahwa penolakan itu telah mengecewakan sang wanita dan wanita ingin agar pria dengan rasa bersalah ini menunjukkan kesungguhannya untuk menanggapi ajakan selanjutnya. Kesungguhan ini adalah salah satu bentuk perhatian yang dirasakan wanita dan sepertinya luput dari pandangan pria. :mrgreen:

.

Wanita Lebih Suka Didengar Ketimbang Mendengar

Seorang Pria terkadang tidak mengerti bagaimana besarnya pengaruh komunikasi terhadap wanita. Wanita menilai perhatian Pria dari seberapa sering Pria mengontak mereka. Ini adalah hal yang umum bahkan bagi para pria, tetapi ada beberapa hal yang kurang dipahami pria. Ketika pria mengontak wanita(lewat sms atau telepon), pria tidak begitu memperhatikan isi dari komunikasi tersebut. Wanita lebih suka mendengar betapa besarnya diri mereka dalam pandangan pria ketimbang mendengar semua keluh kesah pria atau semua kelebihan dan kehebatan pria. Jadi wahai para pria kurangi semua keluh kesah dan narsisisme yang nggak jelas dan ubahlah sudut pandang anda dengan selalu memulai untuk mendengarkan apa masalah wanita. Wanita benar-benar merasa diperhatikan jika anda lebih tertarik dengan apa yang mereka keluhkan ketimbang dengan apa yang mereka dengar dari anda. :P

.

Wanita Tidak Suka Pria Ikutan Marah Ketika Mereka Sedang Marah

Pria terkadang tidak begitu mengerti dengan Betapa mudah marahnya seorang wanita. Wanita dan pria cenderung marah dengan setiap hal yang tidak memuaskan mereka. Bedanya wanita jika sedang marah sangat tidak suka kalau sang pria ikut-ikutan marah. Sedangkan pria selalu merasa bahwa yang berhak marah adalah yang benar dan yang salah itu adalah yang berhak dimarah. Akibatnya pria selalu memandang marah atau tidak itu dalam kacamata siapa yang benar dan siapa yang salah. Sedangkan wanita tidak begitu, bagi mereka yang benar dan yang salah itu tidak penting ketimbang apa yang mereka rasa. Wanita lebih membutuhkan marah ketika mereka benar-benar merasakannya sedangkan pria selalu berpikir siapa yang layak marah. Hal ini yang sering membuat kekacauan besar ketika ada masalah antara pria adan wanita walaupun sebenarnya masalah itu hanyalah masalah kecil. Oleh karena itu wahai pria jika anda benar-benar memperhatikan maka biarkanlah seorang wanita melampiaskan marahnya terlebih dahulu kemudian setelah ia melepaskannya barulah anda ajak untuk mencari siapa sebenarnya yang layak marah (agak lucu juga kalau ternyata selanjutnya anda pria yang sebenarnya layak marah, maka setelah bicara baik-baik siapa yang salah , anda kemudian langsung mulai marah-marah :lol: )

.

.

Kepada para Pria Daftar ini bisa anda buat lebih panjang jika anda mau, saya hanya menyampaikan intinya saja yaitu Seni Cinta ini tergantung bagaimana pria memahami apa yang disukai wanita dan tidak disukai wanita. Jadi daftar ini lebih berkesan variatif karena wanita yang anda sukai itu kan tidak sama satu dengan lainnya. Daftar saya sepenuhnya adalah apa yang saya lihat dari beberapa wanita dan yah secara metodologi memiliki cacat besar untuk digeneralisasi. he he he terus apa gunanya? :lol: saya tidak pernah bilang tulisan saya ada gunanya, oleh karena itu segala hal yang terjadi karena tulisan saya adalah di luar batas kemampuan dan tanggung jawab saya. :mrgreen:

Salam Damai

Catatan : Jangan pernah berpikir bahwa tulisan ini dibuat oleh orang yang ahli dalam urusan cinta-cintaan karena dalam aplikasinya manusia satu ini justru terkenal hancur-hancuran. Cuma bisa berteori alias banyak bicara (tidak perlu menambahkan) :twisted:

Ranrai yang Membignungkan

Jika berkali-kali terulang maka semua selalu terasa lebih. Saat diri sebagai manusia menyadari sepenuhnya bahwa Ia hidup maka saat itu pula terasa menyakitkan bahwa diri ini mungkin sudah lama mati

Semua manusia terlihat aneh di mataku. Siapapun bicara seolah tahu apa itu kebaikan dan keburukan? seakan mereka menyadari bahwa Apa yang mereka anggap baik maka itulah Kebaikan dan Apa yang mereka anggap buruk maka itulah Keburukan. Terlihat jelas di mataku Noda hitam bagi mereka yang tidak melihat. Mereka yang berbicara atas nama kebaikan, mereka yang menyeru pada keluhuran, mereka yang menasehati dalam kebenaran ternyata tidak pernah terlepas dari Rantai Noda yang melilit dengan erat.

.

.

Ada di antara mereka yang berkata “Kasihanilah sesama” tetapi saat berjalan pandangan matanya tidak pernah teralih ketika ada anak kecil yang menangis di depannya. Anak menangis itu biasa, sungguh sangat biasa sehingga tidak ada yang perlu diributkan. Begitu terbiasa hingga lupa kalau ada, yah begitulah kenyataan yang terlihat. Seringkali Ia berbicara etika yang luhur, seringkali ia bicara tentang kasih sayang terhadap sesama manusia tetapi Mengapa sebuah tangisan tidak menusuknya begitu dalam. Padahal Anak itu menangis karena ia belum makan sejak pagi tadi. Bukankah sangat mudah untuk memberi makanan? ya mudah sekali tetapi ternyata sangat sulit untuk tahu bahwa ada anak yang menangis karena lapar. Dalam pikirannya Biasalah anak kecil menangis paling-paling cuma kenakalan anak kecil. Bagaimana bisa tahu kalau tidak pernah terusik untuk tahu, bagaimana bisa peduli kalau tidak pernah terusik untuk peduli. Semua orang peduli tetapi hanya sedikit orang yang terusik untuk peduli. :(

.

.

Ada di antara mereka yang berkata “perlakukan orang lain sebagaimana kau ingin diperlakukan”. Perkataan yang sungguh mulia. Ingin sekali kuhormati orang yang berkata begitu seandainya saja aku tidak melihat ketika ada orang tua yang berkata kapadanya “Maaf saya sakit” Ia menjawab “kesebelah situ saja, saya lagi sibuk”. Tidak tahukah ia kalau dari tadi orang tua itu berjalan kesana kemari karena entah mengapa semua orang menjadi sibuk ketika ia sedang sakit. Sungguh seperti tidak ada yang patut disesali, karena rasa sakit orang lain tidak terasa begitu nyata dengan rasa penat yang dialami. Siapapun ingin ketika dirinya merasa sakit maka Ia mendapat pertolongan dari mereka yang mampu menolongnya. Orang tua itu sangat sederhana, dalam anggapannya setiap mereka yang tampak putih adalah orang yang tepat untuk diminta tolong. Benar sekali hanya saja satu-satunya yang tidak diketahui orang tua itu adalah Mereka yang tampak putih itu mungkin juga sedang sakit. :(

.

.

Ada di antara mereka yang berkata “Hormati pendapat orang lain”. Ini kebaikan yang begitu biasa dan sangat umum. Anehnya kebaikan ini ternyata juga luar biasa ketika ada banyak noda yang menghiasinya. Tidak jarang hanya karena berbeda tempat dan bagian maka semuanya menjadi begitu berbeda. Ia boleh saja seorang yang sangat ahli tetapi tidak berarti mereka yang tidak diakui sangat ahli adalah orang yang dengan mudahnya diacuhkan. Mungkin Ia tidak akan menganggap Semua pendapat selainnya salah tetapi Ia cuma tidak mengacuhkan bahwa Orang lain bisa lebih benar dari dirinya dalam kasus tertentu. Orang ini bersikap sederhana dengan ide universal bahwa semua orang harus dihormati pendapatnya tetapi Dirinya begitu mudah mengeluarkan kata-kata “gimana sih kok begitu saja tidak bisa”, atau “duh jangan buat saya tertawa” atau “yang atasan disini siapa”, atau “memangnya kamu itu siapa”. Ternyata Memang kita harus menghormati orang lain sesuai dengan statusnya, siapakah ia atau dari golongan manakah ia. :mrgreen:

.

.

Siapa saja tidak bisa menerima kata-kata yang kasar, itu adalah hal yang sudah menjadi kesepakatan umum tetapi sayangnya tidak semua orang menyadari bahwa hampir semua orang mudah sekali berkata kasar. Hal yang sederhana kadang membuat orang menjadi mudah sekali marah jika ia sedang benar-benar lelah. Teringat olehku seorang laki-laki berkata kepada seseorang “Pak tolong lihat ayah saya, dia menggigil”. Orang itu menjawab “kenapa sih dari tadi mengeluh terus”. Sungguh sangat dimaklumi kalau orang itu benar-benar lelah karena dari tadi kerjanya berjalan kesana kemari menangani orang-orang yang mengeluh dengan semua macam keluhan. Tetapi bukankah laki-laki itu tidak tahu? Ia cuma ingin menolong ayahnya, seandainya bisa mungkin ia sendiri yang akan menolong tetapi ketidakmampuan telah membuatnya berpikir satu-satunya yang bisa diminta tolong dan mampu disitu adalah orang yang ternyata sudah begitu lelah untuk mengurusi orang lain. Sepertinya kelelahan mudah sekali menginduksi kekasaran dan disitu sepertinya Kezaliman yang kecil bermain dengan sangat mudahnya. :(

.

.

Setelah terpandang olehku banyak manusia maka kualihkan pandangan pada diriku. Betapa mengerikannya ketika kulihat Rantai yang melilitku jauh lebih banyak dan noda itu jauh lebih pekat. Betapa itu membuat diriku benar-benar jatuh. Jatuh dalam keputusasaan akan apa itu yang namanya kebaikan dan keburukan. Pikiran ini entah mengapa menjadi terganggu. Betapa banyak Orang Baik yang ternyata adalah Orang Yang Dikira Baik. Betapa banyak Orang Mulia yang ternyata Sama Buruknya dengan yang lain. Betapa banyak keburukan yang ternyata tersemat dalam kebaikan. Keburukan Yang Terantai Dengan Erat Dalam Kebaikan Manusia.

Anak kecil Ribut Di masjid

Muqaddimah

Saya teringat Insiden menyebalkan ini waktu saya shalat tarawih di masjid. Sebenarnya saya kurang tahu pasti, sisi mana yang menimbulkan rasa menyebalkan ini. Lagipula biasa saja kan yang namanya Anak kecil ribut atau berlari-larian atau tertawa-tawa atau bermain-main dengan sesamanya. Yah begitulah anak kecil dan cobalah mengerti itu. Mengapa harus harus dipaksakan seorang anak kecil itu mesti duduk diam tanpa bicara, tanpa ikut tertawa padahal ia berada di antara sesamanya yang sedang ribut. Saya rasa anak seperti itu patut dicurigai (jadi teringat masa kecil) :mrgreen:

.

.

Insiden Tarawih

Ok maafkan kalau saya langsung mulai begitu, ceritanya begini… hmmm saya deskripsikan dalam bentuk perincian saja biar nggak repot

  • Orang-orang Shalat tarawih di Masjid
  • Anak-anak kecil sibuk bermain, ribut dan sesekali berlarian di Masjid
  • Tiba-tiba Seorang dari generasi tua angkat bicara dengan suara tinggi(yang membuat saya dan yang lainnya terkejut) dan langsung memarahi para anak kecil yang lucu-lucu itu

Peristiwa ini buat saya sebal dan seperti biasa kesebalan sering mengundang otak saya bekerja dengan cara yang aneh. Saya heran apa yang saya sebalkan? apa peduli saya? saya mah harus cepet2 pulang dan tidur(capek berat dan besok harus mulai lagi…)

.

.

Studi Kritis Di Saat Kritis

Betapapun saya bersikap tidak peduli dan tambah lagi saya memang tidak pedulian tetap saja saya jadi kepikiran. Mengapa saya sebal?, ok mari kita runut dan analisis :mrgreen:

Karena Sahalat Tarawih di Masjid, hmmm kayaknya nggak deh. Ngapain saya sebal sama tarawih, wong saya nggak dipaksa kok. Murni niat sendiri mau shalat, terlepas dari kontroversi seputar tarawih. Walaupun bisa dibilang saya nggak pernah semangat shalat tarawih di masjid. Kultum yang cuma itu-itu aja, lagu lama yang terus diulang berserta hadis-hadisnya(yang menurut sebagian golongan dhaif dan maudhu’) dan doa bersama dengan suara keras(yang menurut sebagian golongan itu bid’ah) . he he he nggaklah saya mah orang awam, gak ngerti yang begituan apalagi mau sebal dengan hal-hal begitu

.

Karena Anak-anak kecil, hmm gimana ya. Saya pribadi sih nggak ada urusan sama mereka. Walaupun terkadang saya tidak suka keributan.

  • Anak kecil mah memang biasa bermain karena itu dunia mereka.
  • Mereka suka tertawa karena mereka sepertinya tidak memikirkan berbagai hal ribet di dunia.
  • Mereka suka main kejar-kejaran karena dengan itu mereka lebih merasa akrab dan senang.

So, ada yang salah dengan itu. Ya iyalah, ngapain coba di Masjid. Apa nggak ada tempat lain, di luar kek atau di jalan sono yang nggak ada orang shalatnya. Benarkah begitu? saya rasa ada yang kurang. Anak kecil itu ke Masjid bisa jadi ikut orang tuanya atau disuruh orang tuanya dan seperti biasa Orang tua suka marah kalau anak tercintanya yang seharusnya ke masjid malah keluyuran kemana-mana. Jadi kayaknya anak kecil itu punya rasa amanah yang cukup tinggi untuk tetap pergi ke masjid sesuai anjuran orang tuanya(membayangkan kalau saya jadi Orang tua). Mengapa mereka harus dipermasalahkan dengan sesuatu yang sebenarnya wajar-wajar saja ada pada mereka?

.

Seperti yang saya katakan pada awalnya, Jika ada anak yang kerjanya cuma duduk diam, kalem, gak senyum gak ketawa di tengah-tengah anak-anak yang lagi pada ribut, tertawa dan bermain maka anda punya alasan kuat untuk berpikir Itu anak pasti ada apa-apanya. Saran saya kalau anda bertemu anak seperti itu, cepat-cepat berikan pertolongan. Bila perlu anda paksa untuk ikutan senyum dan ketawa :mrgreen:

Dan malah lebih aneh kalau Anak-anak kecil itu duduk diam tanpa suara secara bersama-sama. Bayangkan apa yang terjadi, kalau saya sudah pasti bingung dan lebih merasa Ada apa-apanya.

  • Pasti ada konspirasi yang mau mencuci otak generasi muda kita
  • Atau ada sejenis penyakit misterius yang membuat anak-anak itu tidak bisa bersuara
  • Ho ho Mereka semua adalah Indigo

Sepertinya saya malah lebih suka kalau mereka anak-anak itu tetap ribut, tertawa dan bermain apa adanya. Lebih manusiawi menurut saya dan saya punya alasan kuat untuk itu karena pengalaman telah mengajarkan pada saya betapa seorang anak benar-benar butuh sifat ke-Anak-an dalam proses tumbuh kembangnya. So, saya pasti tidak sebal sama mereka. :)

.

Kemungkinan terakhir, saya sebal sama Satu Orang tua yang tiba-tiba memarahi anak-anak itu. Umurnya nggak tua-tua amat tetapi saya yakin umur begitu paling tidak sudah bisa punya anak lima. Begini Pak, untuk apa sih marah-marah. Apalagi dengan suara yang bikin saya dan orang lain terkejut. Namanya juga anak-anak, jika saya berada dalam sudut pandang mereka maka saya dapat memakluminya. Mereka, maaf belum mengerti banyak hal yang sudah dimengerti oleh anda wahai para Kaum tua. Mereka lebih butuh banyak pelajaran dan senyuman bukan kemarahan yang saya rasa malah menyebarkan ketakutan.

Beberapa orang tua sepertinya terbiasa dengan Metode instan dalam mendidik, tinggal marah dan bila perlu diancam maka semua beres. Pendidikan gaya horor begitu nggak menarik dan hasilnya tidak memuaskan. Anak-anakyang saya ceritakan ini cuma terdiam sebentar mungkin karena ketakutan dan setelah berlalu beberapa menit semuanya kembali ribut seperti semula (tuh lihat itu adalah proses alami yang manusiawi)

.

Anda wahai para Kaum tua mungkin punya sejuta alasan untuk tidak suka dengan anak-anak kecil yang ribut di masjid. Mungkin anda merasa ritual anda terganggu alias anda jadi nggak khusyu’. Ok itu masalah anda, tapi lihat baik-baik apa yang anda tunjukkan. Saya rasa malah jauh lebih buruk. Seharusnya di bulan penuh rahmat ini anda sebagai kaum tua harus menjadi contoh untuk dapat menahan diri dari kemarahan yang seperti itu. Saya melihat itu sangat tidak pada tempatnya. Saya berpikir Tuhan mungkin lebih memaklumi anak kecil itu dibanding sikap yang anda tunjukkan.

  • Anda marah-marah dengan suara keras pada anak kecil di rumah Tuhan.
  • Anda sudah tidak bisa menahan emosi karena suatu kewajaran.
  • Anda sama saja juga mengganggu ritual ibadah orang lain tapi bedanya mereka Anak kecil belum mendapat porsi besar pengetahuan soal apa yang seharusnya mereka lakukan.

Bukankah kita puasa untuk melatih kesabaran. Maafkan saya bukan bermaksud menggurui anda tetapi saya akui saya memang tidak punya keberanian seperti anda untuk marah-marah seperti itu. Ngapain pula saya harus marah, sangat tidak ada gunanya :(

.

Bukankah kita punya banyak cara yang lebih baik untuk memberi pengajaran dan saya yakin anda para Kaum tua punya banyak pengalaman dan kompetensi soal ini. Satu-satunya kendala hanyalah emosi dan tidak sabaran. Cuma itu saya rasa :(

Sebelum mengakhiri saya mau memaparkan bagian yang hilang disini, yaitu Para Orang Tua Mereka. Boleh saja anda atau siapa saja berharap agar mereka anak-anak kecil itu jangan ribut ketika orang sedang shalat. Tetapi tentu kita harus berusaha keras untuk itu. Beritahu pada mereka para Orang Tua anak-anak itu agar mereka berusaha keras untuk mengajarkan tatacara atau adab atau apapun yang diperlukan. Saya curiga sepertinya setelah pulang maka masalah ini malah terlupakan dan lenyap dalam ketidakpedulian. Di rumah para orang tua akan kembali sibuk dengan masalah rumah dan anak-anak kecil seperti biasa menonton atau langsung tidur(setelah makan tentunya). Susah memang dan kalau nggak mau maka jangan banyak menuntut :mrgreen:

Ah akhirnya saya tahu mengapa saya kesal (karena saya belum makan besar sehabis buka tadi) :mrgreen:

.

.

Akhir Cerita

intinya mengingatkan siapa saja termasuk saya sendiri kalau kita-kita ini sering melupakan Keragaman Sudut Pandang dalam bersikap dan memahami. Kita terlalu asyik dengan sudut pandang kita sendiri dan tidak peduli dengan bagaimana sudut pandang pihak lain. Bukan berarti kita harus nurut-nurut saja alias disini senang disana senang. Silakan berprinsip tetapi pahami terlebih dulu sudut pandang lain sebelum anda bersikap karena itu akan membuat anda lebih bijak. Mari sama-sama berbenah diri ;)

.

.

Salam damai

.

Update :

Catatan : Ini ada tulisan yang bagi saya, cukup menggambarkan bahwa sudut pandang lain itu benar-benar penting apalagi jika berkaitan dengan anak kecil.

Laskar Pelangi

Hikmah Laskar Pelangi

Hmm bagus lho, banget malah. Gak bakalan nyesel deh nonton Film Laskar Pelangi. Bukannya mau promosi tapi memang begitu kenyataannya. Menurut saya, Film ini termasuk dalam kategori “Sayang sekali kalau gak nonton”. Laskar pelangi bisa dibilang nama yang keren abis dan cukup menggetarkan. Sebuah Kisah yang memberi banyak

Soal cerita detailnya maka saya sarankan anda membaca langsung salah satu dari Tetralogi Andrea Hirata ini. Kali ini saya Cuma mau menggambarkan kesan saya soal Film Laskar Pelangi yang disutradarai oleh Riri Riza. Film yang diangkat dari sebuah Novel memang memiliki rasa tersendiri, tidak persis sama tapi cukup menggambarkan inti dari cerita. Dalam film ini juga saya menangkap kesan ada beberapa hal yang tidak nampak dengan jelas tapi itu tidak merendahkan nilainya bahkan seperti yang saya bilang punya nilai rasa tersendiri.

Film ini punya banyak sekali hikmah, saya seperti sedang Kuliah khusus soal kehidupan ketika menonton film ini. He he he maksudnya bukan seperti kuliah yang membosankan tapi ada banyak nilai yang benar-benar menjadi mutiara hikmah yang mungkin tidak akan pernah anda temukan dalam pengajaran di sekolah-sekolah.

Laskar Pelangi

Laskar Pelangi, kisah sekelompok anak yang luar biasa dalam mencapai cita-cita. Ini drama kehidupan yang mewakili kisah para orang kecil. Kisah keteguhan dan kerja keras dalam mencapai impian, kemauan kuat dan kesungguhan untuk berjuang demi Nilai-nilai luhur. Sungguh Laskar Pelangi adalah kumpulan orang besar dalam tubuh anak kecil. ;)

Lintang

Sebut saja Lintang misalnya, Ia seorang anak luar biasa. Bayangkan saja ia rela untuk menempuh jarak berkilo-kilo hanya untuk sekolah, seperti para orang tua-orang tua kita dulu. Kesungguhannya benar-benar membuat saya malu sendiri dengan apa yang saya jalani. Bagaimana tidak malu, jika saya dengan segala kemudahan malah tidak memiliki ketulusan dan menjalaninya dengan setengah hati. Lintang menempuh jarak yang jauh dengan bersepeda tetapi ia selalu yang pertama datang ke sekolah. Pada tahun ajaran pertama, ia juga yang pertama kali mendaftar sebagai siswa SD Muhammadiyah. Lintang, anak yang penuh dengan kemauan keras, anak yang punya potensi untuk menjadi orang besar walau pada akhirnya takdir berkata lain, Lintang memiliki ketabahan untuk membuat keputusan besar yaitu Meninggalkan sekolahnya dan menjadi kepala keluarga bagi adik-adiknya di usianya yang masih sangat muda. :(

SD Muhammadiyah

Sekolah itu, aduh miris sekali saya melihatnya. Bangunan yang seperti mau roboh dan kalau malam jadi kandang kambing, Guru yang awalnya Cuma 3 orang hingga akhirnya tinggal satu orang, fasilitas yang serba kekurangan bahkan tidak ada sama sekali. Yang ada hanya tempat duduk, papan tulis dan kapur. Tapi di tempat bobrok itu berkumpul para Jenius kehidupan yang bersemangat menggapai Impian dalam Nilai-nilai luhur.

Tidak banyak yang mau mengajar di SD seperti itu jika memang mau dibilang tidak ada. Bu Mus dan Pak Harfan memang patut diacungi jempol. Mereka guru-guru yang luar biasa dan patut menjadi teladan para Guru.

Ibu Muslimah

Bu Mus rela menolak tawaran mengajar di SD yang bonafit demi SD bobrok tempat mendidik orang-orang miskin. Sungguh sikap ini punya Nilai keluhuran yang tinggi. Dalam perjalanannya begitu banyak rintangan yang dihadapi Bu Mus tetapi ia dengan tegar tetap bertahan mengajar di SD bobrok, Subhanallah Ya Allah betapa malu dan rendahnya diriku ini. Saya masih ingat saya sudah terkesan dengan Bu Mus sejak awal cerita ketika ia menunjukkan sikap ingin sekali supaya SD itu tetap dibuka, beliau bahkan berniat mencari satu orang siswa lagi supaya cukup memenuhi syarat 10 yang akhirnya memang tidak perlu, karena Harun sang penyelamat datang tepat pada waktunya.

Pak Harfan

Pak Harfan, beliau adalah gambaran yang mewakili para orang bijak. Idealisme yang begitu menawan dengan keyakinan yang luar biasa benar-benar membuat SD itu tetap berdiri walau hanya punya 10 murid. Mutiara hikmah kata-katanya benar-benar bernilai.

Jadilah Orang Yang Hidup Untuk Memberi Sebanyak-banyaknya dan Bukan Untuk Menerima Sebanyak-banyaknya.

Kata-kata yang membuat saya tertohok dan menguliti kesombongan saya yang menuntut banyak hal dari kehidupan. Menuntut banyak tapi apa yang telah saya berikan, sekali lagi betapa saya dibuat malu. :(

Mahar

Mahar, Sang Seniman kecil yang kreatif. Karyanya telah mengantarkan sekolah bobrok itu menjadi juara karnaval dan mengalahkan sekolah-sekolah yang bonafit. Mahar telah mengajarkan betapa suatu karya yang bagus bisa dihasilkan dengan cara-cara yang sederhana tanpa menguras banyak uang. Serahkan semuanya pada Alam, kata-kata yang lucu walau agak menggetarkan dan mengingatkanku dengan Hukum terbesar Alkemis

Jika Kau benar-benar menginginkan sesuatu maka Alam semesta akan bersatu untuk membantumu.

Memunculkan sesuatu yang luar biasa dari hal yang sederhana adalah Tipikal Jenius yang kreatif. ;)

.

Kisah Yang Memberi Banyak

Sekolah itu seperti yang dikatakan Pak Harfan tidak mengukur kemampuan dari Nilai-nilai lahiriah seperti kebanyakan sekolah lain. Nilai Rapor, ujian dan materi tidak menjadi standar di sana tapi yang menjadi standar adalah Hati, Nilai-nilai luhur Akhlakul Karimah. Ya benar sekali dan saya rasa itulah yang membuat sekolah ini melahirkan para jenius Laskar Pelangi. Jenius kehidupan yang mengajarkan banyak nilai kehidupan, persahabatan, kesungguhan, ketulusan, kemauan dan kerja keras dalam mencapai Impian. Semuanya menjadi mungkin Jika berusaha.

Betapa banyaknya hikmah yang bisa diambil dan dalam kesempatan ini saya hanya bisa memberi sebagian saja, Film itu tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Kisah Yang memberi Banyak. Jadi saran saya Ajaklah keluarga anda untuk menonton Laskar Pelangi. Bangsa ini membutuhkan banyak anak seperti mereka. :)

Salam Damai

.

.

Catatan :

  • Sebenarnya saya ingin sekali melihat Antagonisme Zahara dan A Kiong yang nampak jelas dalam Novelnya tetapi mungkin sisi itu kurang begitu menarik bagi sang Sutradara . :(
  • Ah maunya sih Film ini dibuat berseri aja biar seru :mrgreen:
  • Semua foto diambil dari situs http://www.laskarpelangithemovie.co.cc

Cool

sakurasyaoran

Namun BagiKu MelupakanMU Butuh

WaktuKu Seumur Hidup

Ada Sepasang Anak Manusia yang sama-sama memendam Rasa. Yang satu Cowok Cool Agak Gak jelas, yang satu Cewek Manis Agak Gimana gituuuu. Dibilang Lambet sih kasihan juga tapi mau gimana lagi, gak ada terminologi yang lebih pas dari itu *sadis mode on*

Ada Sepasang Muda-mudi sama-sama sok jual Mahal, padahal sama-sama Mau :oops: Yang satu Cowok keren agak sok sok-an. Yang satu Cewek Pintar, Baik hati dan Unik dengan (L yang dicetak miring itu). *sadisnya kurangin dikit lah* :mrgreen:

Ada Sepasang Hati yang terpaut. Diam-diam dalam kesunyian keduanya saling terbayang-bayang(Lebay mode on). Perasaan itu terus terpendam dan terkubur bagai harta tak ternilai. Apa susahnya menggali lubang? Apa mungkin keduanya takut jika lubang itu terlalu dalam. Apa sulitnya berterus terang? Apa mungkin keduanya takut jika terang itu ternyata menyakitkan. :(

.

.

Cowok Cool

Saya sih tidak begitu mengenal si Cool satu ini, tapi setahu saya dia

  • Tipe Cowok yang secara fisik Menarik
  • Secara psikis mungkin tidak ada masalah (kalau tidak salah ingat, tulisan ilmiahnya sendiri justru tentang kejiwaan)
  • Dilihat dari sudut manapun bisa dibilang cukuplah
  • Kalau mau dibilang baik ya baik
  • Kalau mau dibilang jelek kayaknya nggak deh(secara saya belum tahu jeleknya :P )
  • Pintar, yah standarlah secara disini orangnya rada pintar semua :roll:

Tapi ada yang menarik, Cowok Cool ini agak keras kepala soal prinsip. Semasa kuliah dulu Beliau termasuk salah seorang yang punya masalah dengan Nilai-nilai Keparat Itu, dan mungkin salah satu sebabnya adalah Prinsipnya yang lumayan menarik :mrgreen:

Dulu beliau adalah tipe Mahasiswa yang gak mau banget yang namanya Contekan. Tapi beliau jelas bukan tipe orang yang dengan soknya bilang Mencontek itu haram justru sebaliknya beliau punya toleransi yang cukup tinggi kepada mereka para pencontek. Bisa dibilang dalam hal Mencontek saya dan beliau sedikit berbeda. Bagi saya yang wajib itu Belajar, Mencontek itu Mubah dan yang haram itu adalah Menghina hanya karena berbeda pendapat.

Entah mengapa, saya punya waham tersendiri soal manusia satu ini. Secara Impressif saya merasa ada sesuatu yang unik tapi pelik. Saya menangkap Aura kesedihan yang tersembunyi oleh rutinitas keseharian Mahasiswa yang memang agak penat. Sayangnya secara pribadi saya tidak pernah akrab dengan Beliau tapi dari yang saya dengar dari para pengikut dekatnya, Beliau adalah Orang yang Menarik(he he he baru-baru ini dia bilang blog saya “sesat bagi yang tidak mampu” :twisted: ). Ok cukup buat Si Cowok.

.

.

Cewek Tipe L

Yah L itu sudah jelas kan, jadi gak perlu diperjelas lagi. Jujur saja sih, L nya itu adalah salah satu yang membuatnya tampak Agak menarik. So kelihatan agak lebih polos, apa mungkin itu ya yang membuat si Cool itu jadi tertarik(mene ketehe). Secara fisik mah baik, pas banget sama si Cool yang gak jelas ityu. Dulu dan sekarang, saya lebih akrab dengan cewek satu ini dibanding cowok satu itu. Jadi sudah bisa dipastikan pengetahuan saya tentang Cewek ini lebih berlimpah :lol:

Anehnya dia ini cewek yang paling sering ribut sama saya. Huuh susahnya kalau ribut sama cewek, sering jadi tidak enak hati. Cewek itu kan adalah Makhluk lembut yang seharusnya dilindungi bukannya dicaci maki. Tapi mungkin buat dia bisa dipertimbangkan sebagai pengecualian :mrgreen:

Tiga bersaudara dan yang paling tua, seperti biasa anak harapan Orang tua. Anaknya luar biasa penurut sama orang tua dan sangat penyayang dengan adiknya yang paling kecil, kalau dengan adiknya yang no dua saya kurang tahu :P

Hmm namanya Morella, Huuuh nama yang jelek kan. Apa itu? gak keren amat. Morella :shock: , agak aneh di telinga saya, mendengarnya saja langsung teringat Morulla dan Varicella. Tapi yah karena dia teman saya maka saya maafkan :roll:

.

.

.

Morulla Cinta

Morella dan Cowok Cool Rada Gak Jelas itu(alah ribet, panggilnya Mr Black saja ya biar lebih misterius). Ok Morella dan Mr Black ini sepertinya sama-sama punya ketertarikan. Secara potensial sama-sama punya daya tarik tetapi secara keadaan ternyata sama-sama mengandung daya tolak. Tipe Cool dan Tipe L adalah kombinasi yang sulit untuk diharapkan. Cool jelas lebih suka mengambil peran sebagai Pahlawan di balik layar yang diam-diam mengamati, memperhatikan dan melindungi dengan cara tersendiri. Pengamatan, perhatian dan perlindungan dengan cara tersendiri ini jelas agak sulit ditangkap kecuali oleh orang-orang sekaliber saya *alah kumat nih narsisnya* :P (narsis atau waham sih)

Nah bayangkan saja kalau tipe L begitu disuruh menangkap isyarat-isyarat tersendiri yang bergaya Cool. sudah jelas susahnya minta ampun. Untungnya tipe L ini punya banyak teman yang siap sedia membantu jika diperlukan. Tapi susahnya tipe L ini juga cenderung salah mengerti isyarat Cool tersebut sebagai sikap pengecut yang menyebalkan. Padahal bukan begitu ceritanya. Sudah saya katakan, selalu ada sesuatu mengapa seorang cowok lebih memilih bergaya Cool rada gak jelas seperti Mr Black. Sesuatu yang akan terus tidak jelas kalau cuma diterawang dari jauh. Jadi apa susahnya sih Melihat Lebih Dekat. ;)

Penyelesaiannya gimana? apanya yang perlu diselesaikan. Kalau mereka berdua sukanya begitu yah silakan saja atuh. Siapalah saya ini, mau ikut campur urusan orang lain(cuma nyenggol dikit gapapalah :mrgreen: ). Tapi saya lebih suka kalau hubungan yang lebih dekat bisa teraplikasi dalam waktu dekat. Morulla Cinta butuh tempat dan nutrisi untuk berkembang, iya kan. Dan saya cuma akan melihat dan menunggu kabar baik *sok yakin mode on*

Cukup ya, Salam sejahtera buat kalian berdua dan ditunggu Kabar Baik-nya

.

.

Catatan

  • Tulisan ini hanya goresan yang tidak jelas tentang sebagian Waham-waham Sang Penulis
  • Buat Cowok Cool : Selamat bro Anda memasuki Area baru, btw kurangi sedikit Cool-nya itu :mrgreen:
  • Buat Cewek Tipe L : Jangan terlalu diambil hati, saya kan sudah biasa kasar begini :mrgreen: